Iklan. TEMPO.CO, Jakarta - Agustus 2016 ini menjadi bulan berkah dan berkesan bagi Sri Wahyuni Agustiani, atlet angkat besi putri Indonesia yang berhasil meraih medali perak Olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu, 6 Agustus 2016. Bukan hanya karena ia berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia di ajang pesta olahraga sejagat itu Dengan tambahan medali emas itu, Indonesia mengoleksi satu emas, dan dua perak. Itu merupakan medali terakhir Indonesia. Berikut daftar lengkap perolehan medali Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro (emas, perak, perunggu, total)hingga Kamis (18/8/2016) WIB. 1. AS 30 32 31 93. 2. Inggris 19 19 12 50. 3. China 19 15 20 54. 4. Rusia 12 14 15 41. 5 Baca juga: Jejak Indonesia di Sejarah Badminton Olimpiade dari Masa ke Masa. Dengan capaian ini, Indonesia telah mengumpulkan lima medali dari Olimpiade Tokyo 2020, yaitu tiga medali dari angkat besi dan dua medali dari bulutangkis. Update 2 Agustus 2021 pk 13.00 WIB: BADMINTON mempersembahkan satu medali emas lewat pasangan ganda putri Greysia Olimpiade Tokyo, berikut klasemen sementara perolehan medali sementara. Sabtu, 24 Juli 2021 22:33 WIB. Atlet menembak putri China Yang Qian (tengah) berpose dengan medali emasnya usai menjadi kampiun di babak final menembak nomor lomba Air Rifle 10 Meter Putri Olimpiade Tokyo 2020 di Asaka Shooting Range, Tokyo, Jepang, Sabtu (24/7/2021). Tim Olimpiade Fisika Indonesia melanjutkan tradisi perolehan medali pada ajang Asian Physics Olympiad (APhO) ke-22 dengan meraih 2 medali perunggu dan 5 medali honorable mention. APhO kali ini diselenggarakan oleh India pada 23 -31 Mei 2022 dan diikuti oleh 27 negara/teritorial dengan total peserta 218 siswa. Peserta dari tim Indonesia adalah. 1. Tersisihnya Hendra/Ahsan menjadi tantangan berat bagi pemain-pemain Indonesia lainnya yang masih bertahan di Olimpiade 2016, untuk bisa menambah perolehan medali. Setelah target di ganda putra terlepas, target yang paling berpeluang meraih medali emas adalah pada ganda campuran, di mana pasangan Indonesia Ahmad Tontowi/Lilyana Natsir dan E-mail: Kirsten Rosenkilde (Secretary general of the IMO Board) • Webmaster: webmaster@imo-official.org • Copyright © 2006 International Mathematical Olympiad TEMPO.CO, Jakarta - Cina masih mapan di puncak daftar perolehan medali Olimpiade Tokyo, hingga Kamis pagi, 5 Agustus 2021. Mereka masih unggul tujuh emas dari Amerika Serikat. Cina mengalami paceklik emas pada Rabu kemarin. Tapi, posisi mereka di puncak belum tergoyahkan. Menurutnya, perolehan medali tersebut merupakan lompatan besar bagi kontingen paralimpiade Indonesia. “Sebelumnya, Indonesia hanya dapat mengirimkan sembilan atlet dan mengikuti empat cabang olahraga (di Paralimpiade Rio de Janeiro di Brazil pada 2016) dengan perolehan satu medali perunggu dari cabang olahraga angkat berat dan menempatkan Emas ini pula yang turut membantu AS menggusur Cina dari puncak klasemen perolehan medali Olimpiade Tokyo. "Ini berkat kerja keras semua tim," kata pelatih AS Dawn Staley dilansir dari laman Sport Illustrated, Ahad (8/8). Staley telah memimpin tim basket putri AS meraih medali emas Olimpiade ketujuh berturut-turut. wbb04.